MATERI TENTANG E-COMMERS

Assalamua’laikum wr.wb

selamat membaca…..

E-COMMERS (Electronic Commersial)

A. Defenisi E-Commers dan Kategori E-Commers

e-commers 0 definisi

  1. Definisi E-Commers

          E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).

         E-commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, persaingan yang sebenarnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis ini. Dengan aplikasi e-commerce, seharusnya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem e-commerce bukan merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi

          Aplikasi e-commerce yang pertama kali dikembangkan adalah Electronic Funds Transfer (EFT) pada awal tahun 1970. Penggunaan aplikasi tersebut dibatasi hanya pada perusahaan-perusahaan besar dan lembaga keuangan. Aplikasi selanjutnya yang berkembang adalah Electronic Data Interchange (EDI), yaitu sebuah aplikasi transfer dokumen seperti invoice dan purchase order secara elektronik. Pengguna dari aplikasi EDI lebih banyak dibandingkan EFT, yakni meliputi manufaktur, retailer, dan service provider. Perkembangan e-commerce semakin meluas sejak tahun 1990-an. Ketika itu, hampir semua perusahaan skala menengah maupun besar memiliki website untuk menjual produk/jasa mereka. AOL, eBay, VeriSign, dan Checkpoint adalah contoh-contoh pengembangan aplikasi e-commerce pure online yang sukses. GE, IBM, Intel, dan Schwab adalah contoh pengembangan aplikasi partial e-commerce yang juga sukses. Namun, kesuksesan ini diikuti oleh kegagalan kebanyakan aplikasi e-commerce pada tahun 1999 walaupun ketika itu Amazon.com juga mulai bertumbuh pesat.

          E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet di mana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.

          Faktor kunci sukses dalam e-commerce dalam sebuah perusahaan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tetapi dengan tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor lainnya antara lain :

  • Menyediakan harga kompetitif
  • Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah
  • Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas
  • Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian
  • Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan.
  • Mempermudah kegiatan perdagangan.

Menurut beberapa sumber tentang pengertian E-Commers, yaitu :

  • Dalam buku Jony Wong dituliskan bahwa pengertian E-commerce adalah pembelian (buying), penjualan (selling) dan pemasaran (marketing) barang serta jasa melalui sistem eletronik. Seperti televisi, radio dan jaringan komputer ataupun Internet. E-commerce meliputi transfer dana secara eletronik, pertukaran dan pengumpulan data. Semua ditaruh dalam sistem manajemen inventori otomatis. Perdagangan eletronik ini sudah masuk dalam kategori industri teknologi informasi. Karena semua jenis usahanya melibatkan aplikasi dan penerapan sistem IT.
  • Menurut Sunarto, bahwa pengertian E-commerce adalah sarana menjual produk secara online dengan fasilitas internet atau perdagangan secara eletronik yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet.
  • Pengertian e-commerce menurut Mark Van Ketel dan Tim Nelson dalam searchio bahwa pengertian e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa atau pengiriman uang/dana ataupun data, melalui jalur eletronik, jaringan terutama internet. E-commerce dapat terjadi antara sesama perusahaan atau bisnis, pemilik bisnis dengan konsumer, konsumen kepada pemilik usaha. Istilah E-commerce dan e-bisnis terkadang disama artikan. istilah e-tail kadang digunakan sebagai proses transaksi dalam retail online.Pengertian e-commerce yang diambil dari Investopedia, bahwa pengertian e-commerce adalah model bisnis atau usaha yang membuat sebuah perusahaan ataupun individu untuk melakukan transaksi bisnis melalui jaringan atau peralatan eletronik, khususnya jaringan internet.
  • Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung, E-Commerce atau yang lebih dikenal dengan E-com dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver”
  • Menurut David Baum pengertian E-commerce adalah “E-commerce is a dynamic set of technologies, application, and business process that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, service, and information”. E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektonik.
  • Roger Clarke dalam “Electronic Commerce Definitions” menyatakan bahwa E-commerce adalah tata cara perdagangan barang dan jasa yang menggunakan media telekomunikasi dan telekomunikasi sebagai alat bantunya.
  1. Kategori E-Commers

Pada umumnya E-Commerce dapat dibedakan dalam Business to Business, Business to Consumers, dan Consumers to Consumers.

  • Business to Business (B2B)

B2B melibatkan pasar e-business dan hubungan pasar langsung antar perusahaan. B2B menyatakan penjualan produk dan jasa yang melibatkan beberapa perusahaan dan dilakukan dengan sistem otomasi. Perusahaanperusahaan yang terlibat dalam B2B adalah pemasok, distributor, pabrik, toko, dan ain-lain. Keuntungan B2B adalah dapat menghemat biaya, meningkatkanpendapatan, mempercepat pengiriman, mengurangi biaya administrasi, dan meningkatkan layanan kepada pelanggan.

  • Business to Consumer (B2C)

B2C melibatkan interaksi dan transaksi antar perusahaan penjual dan konsumennya. Pada kategori e-commerce B2C, perusahaan harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk menjual berbagai produk dan jasa ke para pelanggan. Pada perkembangannya, telah muncul beberapa situs yang mendukung bisnis yang berbasiskan konsumer ke pebisnis (Consumer to Business – C2B).

  • Consumer to Consumer (C2C)

C2C menyatakan model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen melalui internet. Pada situs e-commerce yang termasuk kategori C2C, seperti eBay.com, menyediakan sarana yang memungkinkan setiap orang dapat menjual atau membeli barang mereka sendiri. Iklan personal elektronik dari produk atau jasa untuk membeli atau menjual oleh para pelanggan di situs koran elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web personal juga merupakan bentuk e-commerce C2C.

B. Konsep dan Struktur E-Commers

  1. Konsep Dasar E-Commers
  • Automation: Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual (konsep “enterprise resource planning”)

integration

  • Streamlining / Integration: Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif (konsep “just in time”).

integrations

  • Publishing: Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan  jasa yang diperdagangkan (konsep “electronic cataloging”).

publish

  • Interaction: Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan human error  (konsep “electronic data interchange”).

interaction

  • Transaction: Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”)

transaction

  1. Struktur E-Commers
  • Revenue model: deskripsi bagaimana perusahaan atau proyek EC dapat menghasilkan revenue, misal: Penjualan, Komisi transaksi, Iuran anggota atau biaya pendaftaran, Iklan, Royalty atau biaya afiliasi, Sumber revenue lain.
  • Value proposition: Keuntungan yang diperoleh dari usaha EC, misal: Efisiensi pencarian produk dan transaksi bagi pembeli, Ketergantungan (lock-in), Citra perusahaan, Agregasi informasi, Kolaborasi dengan perusahaan lain.

C.  Tipe-tipe Transanksi Melalui E-Commers

model perbedaan

  1. Business to consumer: transaksi online dilakukan antara perusahaan dengan pengguna individu.
  2. Business to business: perusahaan membuat transaksi online dengan perusahaan lain.
  3. Business to business to consumer: perusahaan menyediakan barang atau jasa kepada klien bisnis untuk mempertahankan pelanggannya.
  4. Consumer to business: pengguna internet menjual barang atau jasa kepada perusahaan atau seseorang yang mencari penjual untuk menawar pada barang atau jasa yang dibutuhkan.
  5. Consumer to consumer: konsumer menjual secara langsung kepada konsumer lainnya.
  6. Mobile Commerce: transaksi dan kegiatan e- commerce yang dilakukan pada lingkungan nirkabel.
  7. Location based commerce: transaksi m- commerce yang ditargetkan pada pengguna individu pada lokasi dan waktu yang spesifik.
  8. Intrabusiness EC : e-commerce yang mencakup semua aktivitas internal perusahaan termasuk pertukaran barang, jasa, atau informasi antara unit dan individu dalam perusahaan.
  9. Business to employee: perusahaan mengirimkan barang, jasa kepada karyawannya.
  10. Collaborative commerce: dimana individu atau kelompok dapat berkolaborasi secara online.
  11. E- Learning: pengiriman informasi secara online untuk pelatihan dan pendidikan.
  12. E- Government: pemerintah membeli atau menyediakan barang, jasa, atau informasi kepada perusahaan atau warga negara individu.

D.  Model-model Bisnis E-Commers

model

Sebagai berikut model-model bisnis E-commers :

  1. Brokerage: memfasilitasi transaksi B2B, B2C atau C2C. Pendapatan dari free transaksi.

ggggg

  1. Advertising: menyediakan content dan jasa (e-Mail, chat, forums) dengan iklan banner ads.
  2. Infomediary: mengumpulkan dan menjual data perilaku konsumen untuk target marketing, atau memberikan informasi tentang situs web ke konsumen.
  3. Merchant: e-tailer: grosir dan ritel barang, jasa, penjualan berdasar daftar harga dan lelang.
  4. Manufacturer: memungkinkan produsen/manufacturer mencapai konsumen secara langsung.
  5. Affiliate: menawarkan pembelian produk/jasa dari situs tertentu ke pengguna yang ada di situs lain.
  6. Community: berdasarkan pada loyalitas pengguna, bukan volume trafik
  7. Subscription: pengguna membayar biaya berlangganan untuk akses. Content harus memiliki nilai tambah yang tinggi.
  8. Utility: pengguna membayar berdasarkan bit informasi yang diakses.
  9. Sistem Tender (reverse auction) elektronik: suatu model dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual untuk mengajukan penawaran harga; pemenangnya yang mengajukan harga terendah
  10. Lelang dengan harga beli “name your own price”: suatu model dimana pembeli menentukan harga yang ia mampu bayar dan mengundang para penjual yang dapat menjual dengan harga tersebut
  11. Viral marketing: pemasaran dari “mulut ke mulut” dimana konsumen menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman-temannya atau orang lain
  12. Group purchasing: pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga

E.  Manfaat E-Commers Bagi Perusahaan, Konsumen, dan Masyarakat

manfaat 1

  1. Manfaat E-Commers Bagi Perusahaan/ Dunia Bisnis.

Berikut beberapa manfaat e-commerce bagi pemilih usaha

  • Penjualan Global: Dengan adanya E-commerce memungkinkan sebuah perusahaan atau pemilih usaha untuk dapat menjual produk yang mereka buat kepada konsumer yang lebih banyak dikarenakan sifat dari web itu sendiri. Dengan kata lain, perusahaan dapat mencover pasar yang lebih luas. Contoh, perusahaan sepatu yang ada di Amerika ataupun Australia dapat menjual produknya di Indonesia tanpa harus membuka toko baru di Indonesia.
  • Pengurangan Infrastruktur Perusahaan: Dengan adanya e-commerce, perusahaan atau pemilih usaha tidak perlu membuka banyak cabang penjualan ataupun distribusi (akan tetapi dalam beberapa kasus, banyak e-commerce yang tetap membuka gudang penyimpanan ataupun produksi di berbagai negara untuk mempermudah konsumen dalam shipping barang).
  • Pengurangan Biaya Perusahaan/ Meningkatkan Keuntungan Bersih: Dengan adanya E-commerce, pemilik usaha atau perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebih dalam menyediakan banyak toko atau gedung serta pegawai yang banyak. Hal ini akan meningkatkan keuntungan dengan menurunkan biaya operasional perusahaan.
  • Pengurangan Harga Produk: Dengan adanya e-commerce, harga barang dapat ditekan semurah mungkin dikarenakan akumulasi dari beberapa manfaat diatas, sehingga konsumen lebih tertarik membeli dan jangkauan juga semakin luas dari berbagai lapisan masyarakat.

2. Keuntungan E-Commerce dalam prespektif konsumen

manfaat bagi konsumen

  • Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
  • Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
  • Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.

2. Keuntungan E-Commerce dalam prespektif Masyarakat

bagi masy

  • Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
  • Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
  • Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
  • Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah.

F.  Hambatan-hambatan dan Tantangan dari E-Commers

tantangan e comers

  1. Internet Bust
  • Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
  • Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom
  • Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati
  • Peluang: membuat model bisnis baruInfrastruktur Telekomunikasi

 

   2. Infrastruktur Telekomunikasi

  • Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal
  • Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
  • Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru

3. Delivery Channel

  • Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
  • Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
  • Jangkauan daerah pengiriman barang
  • Peluang : pengiriman barang yang terpercaya

     4. Kultur & Kepercayaan

  • Orang Indonesia belum terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog.
  • Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual.
  • Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik.

5. Kultur & Kepercayaan

  • Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
  • Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat
  • Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone

6. Security

  • Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi
  • Persepsi merupakan masalah utama
  • Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya
  • Merupakan topik tersendiri

   7. Munculnya Kejahatan Baru

  • Penggunaan kartu kredit curian / palsu
  • Penipuan melalui SMS, kuis
  • Kurangnya perlindungan kepada konsumen
  • Hukum? Awareness?
  • Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan

   8. Ketidakjelasan Hukum

  • Masih belum tuntas status dari
  • Digital signature
  • Uang digital / cybermoney
  • Status hukum dari paper-less transaction
  • deRegulasi

    9. Efek terhadap kehidupan

  • Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya…
  • Bekerja lebih panjang
  • Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus
  • Melebarnya jurang si kaya dan si miskin
  • Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari

10. Lain-lain

  • Ketidaksiapan institusi finansial
  • Tidak adanya insentif dari Pemerintah
  • Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat….

wassalamua’laikum wr. wb ^_^

CARA MEMBUAT OREK TEMPE ALA ANAK KOS ^_^

CARA MEMBUAT OREK TEMPE ALA ANAK KOS ^_^

A. PENGANTAR

GAMBAR5.jpg
Orek tempe adalah makanan sederhana yang mengandung protein tanpa zat kimia dan dengan biaya murah meriah. Orek tempe adalah makanan yang menyehatkan karena mengandung protein alami sangat penting bagi tubuh.
Orek tempe kering dan garing dengan perpaduan cita rasa manis dan sedikit pedas tentu bisa menjadi tambahan variasi. Menu lauk pauk gurih ini sering menjadi pilihan karena rasanya yang enak dan bisa tahan dalam beberapa hari. Selain itu, cara membuatnya cukup mudah dan praktis serta bumbu tempe orek yang dipakai juga cukup sederhana. Orek tempe ini adalah makanan yang cocok dengan keuangan anak kos karena tidak membutuhkan biaya yang banyak.

B. SPESIFIK
1. Alat
• 1 Buah wajan penggoreng
• 1 Spatula (sendok kuali)
• 3 piring
• 2 Sendok makan
• Kompor

2. BAHAN-BAHAN

GAMBAR 2        GAMBAR 3
• 3 bungkus tempe
• 4 butir bawang merah diiris tipis.
• 2 siung bawang putih diiris tipis.
• 1 sendok makan cabe merah halus
• 3 buah cabe merah.
• ¼ kg minyak goreng.
• 1 Tangkai daun bawang
• 1 Lembar daun salam
• Garam secukupnya.

3. CARA MEMBUAT  OREK TEMPE  :

• Langkah pertama potong-potong tempe dengan ukuran persegi panjang atau sesuai keinginan.
• Selanjutnya goreng tempe hingga selesai. Supaya bumbunya meresap dan lezat sebaiknya jangan di goreng terlalu kering, asal sudah sedikit kuning angkat.
• Ambil sisa minyak dipenggorengan dan sisakan sedikit ( secukupnya ) untuk menumis.
• Sekarang masukkan ( bawang putih, bawang merah ) dan aduk aduk perlahan supaya tidak gosong. Tunggu hingga matang dan baunya harum.
• Masukan cabe merah halus dan daun salam, tunggu sampai matang.
• Terakhir masukkan tempe dan kecap 1 sachet dahulu, tambah lagi kecapnya jika kurang.
• Aduk aduk hingga semua bercampur sempurna. Anda bisa membuat tempe orek basah  atau sedikit kering.
• Selesai dan angkat.
• Orek tempe siap disajikan.

GAMBAR 6